KoRn, The Path Of Totality

Akhirnya tulisan ini jadi juga diketik (?).

Lho? Kenapa?

Setelah berjuang melawan kejenuhan untuk menulis, akhirnya penulis terusik kembali mem-posting tulisan baru karena dua hal; Pertama, ingin kembali mengasah kemampuan menulis. Kedua, terusik dengan album baru KoRn yang berjudul “The Path of Totality”  yang secara resmi dirilis pada 2 Desember 2011.

Nah, pada kali ini, album Korn terbaru itulah yang akan penulis bahas.

Awalnya penulis merasa surprise dengan album terbaru band yang sering disebut beraliran Nu Metal asal California ini.  Dan semakin terkejut dengan secara total, Korn merubah aliran musiknya menjadi beraliran dubstep.

Statement dari Roadrunner, label rekaman mereka;

The Path of Totality is unlike any previous Korn release; it’s an experimental record which finds the band shifting gears and exploring new territory. For the record, Korn collaborated with some of the leading dubstep and electronic music producers in the world, including Skrillex, Excision, Datsik, Noisia, Kill the Noise, and 12th Planet. The result is something completely new, yet utterly and definitively Korn

Apa itu dubstep? Secara singkat dubstep merupakan jenis dari aliran “electronic dance music” dimana yang lebih menonjol adalah  bebunyian bass dan drum dengan sampling (suara) yang terpotong-potong/terpatah-patah. Dulu Korn pernah melakukannya pada lagu “Kick the P.A”, dan kini secara drastis melakukannya pada keseluruhan album. Bentuk evolusi dari Korn-kah, atau kebosanan personil Korn atas music yang selama ini mereka usung (Nu Metal) dimana mereka telah mencoba kembali ke akar musik yang membuat mereka terkenal  pada album sebelumnya (Korn III : Remember Who You Are).

Tapi yang menariknya, walaupun Korn telah merubah aliran musiknya ke jenis dubstep (sebagian ada yang menyebutnya Metalstep, gabungan Metal dan Dubstep), tapi sebagai penggemar Korn tetap  dapat mengenal garis besar musik Korn. Dan nuansa baru ini malahan menjadikan album ini sangat menarik.

Penulis tidak akan membahas satu persatu lagu dari album ini, tapi hanya secara umum. Pilihan jenis music ini membuat Munky (gitar) seakan bermain riff-riff simpel dalam porsi sedikit,  dan cabikan bass Fieldy tertutupi bebunyian sampling dan rentetan drum Ray Luzier yang  lebih sering memakai drum machine, dan vokal Jonathan tetap diumbar seperti biasa dan terasa makin melodius. Dan secara beat, rata-rata lagu Korn kali ini ber tipe pelan.

Penulis menjadi bertanya-tanya bagaimana bila album ini akan dibawakan secara live oleh Korn? Perlu disesuaikan atau diterjemahkan hanya oleh bass, drum dan gitar plus keyboard atau disajikan secara utuh seperti pada albumnya?

Track list:

1.            “Chaos Lives in Everything”         Skrillex, Jim Monti (add.)

2.            “Kill Mercy Within”          Noisia, Jim Monti

3.            “My Wall”            Excision, Jim Monti, Downlink

4.            “Narcissistic Cannibal”   Skrillex, Jim Monti, Kill the Noise

5.            “Illuminati”         Excision, Downlink, Jim Monti

6.            “Burn the Obedient”      Noisia, Jim Monti

7.            “Sanctuary”        Downlink, J Devil, Jim Monti

8.            “Let’s Go”            Noisia, Jim Monti

9.            “Get Up!”            Skrillex, Jim Monti

10.          “Way Too Far”                   12th Planet, Flinch, Downlink, Jim Monti

11.          “Bleeding Out”                  Jon Gooch, Jim Monti

Spesial Edisi:

12. “Fuels The Comedy”

13 “Tension”

Penilaian 4.5/5 stars

Di album ini, penulis menjagokan lagu Chaos Lives in Everything,Narcissistic Cannibal, Get Up dan Way To Far

 

Munky : gitar, Jonathan Davis : vokal, Fieldy : bass, Ray Luzier : drum

Sumber : wikipedia.com and others

Tinggalkan komentar